Pengalaman Dan Tips Lolos Rekrutmen CPNS Kementerian Keuangan Part IV (Finale!)

Wahhh, kayaknya udah lama banget ya saya gak posting. Baru-baru ini banyak hal baru yang saya temui, semua energi tercurah buat proses adaptasi jadi gak ada waktu buat nerusin tulisan yang kemaren. Akhirnya lama terbengkalai deh nih blog. Maafin ya (kayak ada gitu yg nungguin postingan saya, haha).

Baiklah, hadirin sekalian saya akan melanjutkan tulisan saya tentang Pengalaman Dan Tips Lolos Rekrutmen CPNS Kementerian Keuangan. Kita masuk ke bagian yang paling akhir dari tahapan proses seleksi ini, yaitu tahapan tes fisik (kebugaran) dan wawancara. Proses seleksi ini adalah yang terpanjang diantara tes-tes yang sebelumnya. Kalo biasanya saya gak pernah nginep, tes langsung pulang kali ini saya harus menginap selama 3 malam. Untungnya ada banyak penginapan di Jogja yang ramah di kantong. Kalo mau tau tips-tipsnya pas saya membolang ria di Jogja sendirian, baca di sini. Sebenernya tesnya sendiri 2 hari, tapi karena ada jeda antara tes fisik dan wawancara (jeda 1 hari) saya putuskan untuk sekalian nginep di Jogja daripada pulang kerumah kemudian balik lagi (harga transportasi dengan harga penginapannya sama).

Hari pertama adalah tes fisik dan kebugaran. Gak kayak tes biasanya yang selalu diselenggarakan di Gedung Keuangan Yogyakarta, tes fisik dan kebugaran ini diselenggarakan di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta di Jalan Kalasan Solo-Jogja. Cukup sulit juga cari penginapan yang murah di daerah situ, soalnya itu daerah agak ke pinggir kota. Lagian banyak peserta tes yang datang dari luar kota, jadinya pasti banyak juga yang pada nginep di daerah situ. Sebenernya ada opsi lain, kalian bisa juga cari penginapan yang dekat dengan GKN dengan resiko kalian harus berangkat pagi buta karena tes fisik dan kebugaran ini dilaksanakan di pagi hari dan jarak GKN dengan Balai Diklat lumayan jauh. Saran saya, lebih baik kalian nginep di deket Balai Diklat (walaupun harganya agak lebih mahal dikit daripada penginapan yang deket GKN) dan setelah selesai tes kalian pindah ke penginapan yang ada di deket GKN. Tapi jangan lupa untuk reservasi dulu lewat telepon daripada udah dateng di tempat tapi ternyata kamarnya udah penuh.

Oiya, saya mau wanti-wanti soal penginapan deket Balai Diklat ini. Waktu itu saya menginap di salah satu penginapan dengan tarif yang paling murah di daerah tersebut. Saya udah reservasi lewat telpon, tapi pas saya dateng kesana katanya udah penuh dan hanya ada kamar yang paling mahal. Waktu itu udah jam 11 malem, kebayang lah. Jam 11 malem cewek sendirian di kota asing. Panik luar biasa, ada penginapan lain tapi harganya malah lebih mahal (200ribu keatas). Pikir-pikir dulu lah ya kalo mau ngeluarin duit segitu. Udah hampir nangis di pinggir jalan, tapi apa yang terjadi? Resepsionis hotel itu keluar dan manggil saya, dia bilang kalo kamarnya ada yang kosong. Trus di depan saya dia pura-pura telpon ke orang dan bilang kalo kamar yang dia pesen mau dikasih ke saya karena orang itu gak dateng-dateng. Kenapa saya bisa tau kalo dia bohong? Karena pas saya udah di kamar, saya temukan kamar-kamar di sebelah saya banyak yang kosong! Ini adalah salah satu trik resepsionis hotel, mereka akan berusaha jual kamar yang paling mahal dulu. Apalagi kondisi udah malem gitu, dia pasti mikir kalo saya gak bakalan nolak tawaran itu dan ambil kamar yang mahal. Pokoknya ati-ati aja.

Tes fisik dan kebugaran dimulai pagi hari pukul 07.00, tapi saya putuskan untuk berangkat lebih awal. Karena jaraknya yang cukup deket, saya berjalan kaki dari penginapan menuju ke tempat tes. Kira-kira waktunya 15 menit, lumayan lah ya sambil pemanasan. Saya berangkat pukul 05.30 dan waktu sampe tempat tes ternyata banyak yang berangkat lebih pagi dari saya. Setelah menunjukkan TPU di pos satpam saya dapet nomor antrian nomor 33. Kita akan dipanggil berdasarkan nomor tersebut. Karena banyaknya peserta tes, makanya tes fisik ini dilakukan secara bergantian. Saya adalah kloter ketiga. Pertama-tama kita akan diminta untuk menunjukkan identitas diri (KTP atau SIM tapi lebih amannya pake KTP aja) kemudian mengumpulkan TPU dan berkas-berkas, setelah itu tangan kita akan diberikan cap stempel dan nomor. Nomor itu digunakan untuk mengambil TPU nanti setelah tes selesai. Setelah mengisi formulir, akan dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Kemaren sih tinggi badan saya dikurangi 3 cm dan berat badan saya ditambahin 3 kg. Setelah itu tes buta huruf dan kemudian pemeriksaan fisik oleh dokter. Oiya, ada tambahan tes bagi peserta yang sudah menikah yaitu tes kehamilan. Pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk mengetahui apakah peserta cukup sehat untuk mengikuti tes kebugaran. Ada juga peserta yang tidak diperbolehkan untuk mengikuti tes kebugaran karena sedang hamil muda atau juga kondisi badannya yang dirasa oleh dokter kurang sehat untuk dapat melaksanakan tes kebugaran.


Stempel ajaib, hihi

Setelah lolos tes fisik, kalian akan dipersilahkan masuk ke dalam mobil untuk kemudian mengikuti tes kebugaran yang dilaksanakan di stadion balai diklat yang jaraknya lumayan. Ada sedikit tips buat kalian yang akan ikutan tes kebugaran, bawa gula merah dan balsem. Untuk apa? Sebelum mulai lari ada baiknya kalian mengoleskan balsem di betis kalian, ini berguna untuk menambah daya tahan kaki kalian saat berlari. Supaya kaki kalian gak kerasa pegel pas lari. Saat berlari ada baiknya kalian mengantongi gula merah, gula merah berfungsi untuk mencegah mulut kalian terasa pahit saat berlari. Lari, capek, ambil gula merah, emut, lari lagi. Dua tips ini sangat sederhana namun cukup ampuh untuk menambah daya tahan kalian saat berlari. Kalian akan diberikan waktu 15 menit untuk berlari memutari lapangan, usahakan kecepatan kalian stabil. Yang dihitung disini adalah banyaknya putaran yang kalian dapatkan, waktu itu saya dapet 5 putaran lebih. Kemudian setelahnya kalian akan diminta berlari membentuk angka 8 sebanyak 3 atau 5 kali ya, saya lupa. Yang dihitung disini adalah waktu, semakin sedikit waktu yang kalian tempuh akan semakin baik. Setelah selesai mengikuti tes tersebut, jangan lupa untuk mengambil TPU lagi ya. Karena ini akan selalu digunakan selama kalian menjalani proses seleksi.

Jeda hari kedua, saya pake buat jalan-jalan keliling Jogja. Lumayan lah ya, walaupun sendirian tapi cukup asik juga. Baca pengalaman saya jalan-jalan sendirian keliling Jogja. Di hari kedua ini saya pindah penginapan mendekat ke GKN. Dari penginapan saya yang baru hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki untuk sampai ke GKN. Wawancara juga dibagi dalam beberapa sesi dan saya masuk di sesi kedua. Hal yang pertama harus disiapkan adalah penampilan, karena kesan pertama dari para pewawancara adalah penampilan kalian. Kalian wajib menggunakan baju yang rapi, pas kemaren saya pake celana kain hitam, baju kemeja putih, blazer biru dan kerudung biru. Selain itu saya juga sedikit poles sana-sini biar penampilan lebih meyakinkan.  Kemudian kalian juga harus mempersiapkan fisik, tidur yang cukup jadi kunci utama supaya kalian tampil segar dan dapat menjawab dengan baik saat wawancara berlangsung. Pertanyaan yang muncul saat wawancara adalah pertanyaan yang sifatnya menggali potensi kalian. Jangan kira akan menemui pertanyaan, apa slogan dari Kemenkeu? Karena pertanyaan itu udah pasti gak ada. Pertanyaan yang muncul adalah seputar peran kalian di organisasi (kampus jika kalian masih fresh graduate dan perusahaan jika kalian sudah bekerja). Karena posisi saya sudah bekerja, maka pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah: Dimana saya bekerja. Apa posisi dan peran saya di perusahaan. Bagaimana saya berinteraksi dengan teman kerja. Masalah apa yang saya hadapi dalam pekerjaan. Bagaimana saya menyelesaikan masalah tersebut. Apakah saya pernah melakukan manipulasi data. Dst.

Bagi yang masih fresh graduate, pertanyaan yang muncul adalah seputar keaktifan kalian di kampus dan organisasi apa yang kalian ikuti. Apakah kalian pernah mencontek saat ujian. Apakah pernah melakukan kecurangan untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Dst.

Ada juga pertanyaan yang muncul untuk semua peserta seleksi (berdasarkan hasil perbincangan saya dengan kawan yang saya temui saat wawancara), pertanyaan itu adalah:  Apa motivasi Anda ingin bergabung dengan Kementerian Keuangan? Kalian bisa menjawabnya sesuai dengan pribadi kalian masing-masing. Tapi saya menyarankan jauhi jawaban yang berfokus pada masalah materialisme alias uang. Kalian bisa mengungkapkan alasan lain, misalnya untuk pengembangan diri dan karir seperti yang waktu itu saya utarakan.

Yang saya tangkap, inti dari seluruh pertanyaan tersebut adalah menggali kepribadian kita. Apakah kita seorang pekerja keras, seorang yang jujur, bisa bekerjasama, mampu berkomunikasi dengan baik, dst. Karena nilai-nilai Kementerian Keuangan sendiri adalah Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan. Seperti yang kita tahu bahwa Kementerian Keuangan merupakan tonggak dari keuangan negara yang melakukan pemungutan dan pengelolaan keuangan negara. Jadi Kementerian Keuangan membutuhkan pegawai yang jujur dan berintegritas tinggi.

Nah sekian dulu tips dan trik yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat ya. Dengan berakhirnya tulisan ini, berakhir pula sekuel tetralogi (halah kayak film aja) Pengalaman Dan Tips Lolos Rekrutmen CPNSKementerian Keuangan. Tunggu postingan saya berikutnya ya. See you! ^^

Comments